Download disini

TERTARIK UNTUK PASANG IKLAN DI BLOG INI ?-KLIK DISINI

Jawaban BAB V Warga Negara dan Pewarganegaraan


Jawaban BAB V Warga Negara dan Pewarganegaraan

1.      E
2.      C
3.      A
4.      A
5.      A
6.      E
7.      A
8.      C
9.      E
10.  B
11.  D
12.  B
13.  C
14.  C
15.  D
Uraian:
  1. Hak warga negra di Bidang Agama adalah memeluk agama yang diyakini, melaksanakan ibadah menurut keyakinannya 
  2. Pengertian Warganegara Menurut Pasal 26 ayat 1: “warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.” 
  3. Pasal 30 Ayat 1 UUD 1945: “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara.”
  4. Hak Repudiasi: adalah Hak untuk menolak suatu kewarganegaraan
  5. Pasal 23 Undang-undang No 12 Tahun 2006: mengatur tantang hal-hal yang menyebabkan hilangnya kewarganegaraan.
  6. Multipatride adalah seseorang yang mempunyai 2 atau lebih status kewarganegaraan
  7. Penuduk adalah mereka yang telah memenuhi persyaratan tertentu dan berdomisili dalam wilayah negara Indonesia dalam jangka waktu relatif lama.
  8. Dua asas dalam menentukan kewarganegaraan, kani Ius sanguinis (berdasarkan keturunan) dan Ius soli (berdasarkan tempat kelahiran)
  9. yang mengatur tentang warga negra dan penduduk adalah pasal 26 UUD 1945
  10. Cara memperoleh kewarganegaraan diantaranya adalah: kelahiran, pernyataan, pengangkatan, permohonan, dan naturalisasi.  referensi lihat disini

Majas

Majas perbandingan
1.                Alegori: Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.
2.                Alusio: Pemakaian ungkapan yang tidak diselesaikan karena sudah dikenal.
3.                Simile: Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan pengubung, seperti layaknya, bagaikan, dll.
4.                Metafora: Pengungkapan berupa perbandingan analogis dengan menghilangkan kata seperti layaknya, bagaikan, dll.
5.                 Antropomorfisme: Metafora yang menggunakan kata atau bentuk lain yang berhubungan dengan manusia untuk hal yang bukan manusia.
6.                 Sinestesia: Metafora berupa ungkapan yang berhubungan dengan suatu indra untuk dikenakan pada indra lain.
7.                 Antonomasia: Penggunaan sifat sebagai nama diri atau nama diri lain sebagai nama jenis.
8.                 Aptronim: Pemberian nama yang cocok dengan sifat atau pekerjaan orang.
9.                 Metonimia: Pengungkapan berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.
10.           Hipokorisme: Penggunaan nama timangan atau kata yang dipakai untuk menunjukkan hubungan karib.
11.           Litotes: Ungkapan berupa mengecilkan fakta dengan tujuan merendahkan diri.
12.           Hiperbola: Pengungkapan yang melebih-lebihkan kenyataan sehingga kenyataan tersebut menjadi tidak masuk akal.
13.           Personifikasi: Pengungkapan dengan menyampaikan benda mati atau tidak bernyawa sebagai manusia.
14.           Depersonifikasi: Pengungkapan dengan tidak menjadikan benda-benda mati atau tidak bernyawa.
15.           Pars pro toto: Pengungkapan sebagian dari objek untuk menunjukkan keseluruhan objek.
16.           Totum pro parte: Pengungkapan keseluruhan objek padahal yang dimaksud hanya sebagian.
17.           Eufimisme: Pengungkapan kata-kata yang dipandang tabu atau dirasa kasar dengan kata-kata lain yang lebih pantas atau dianggap halus.
18.           Disfemisme: Pengungkapan pernyataan tabu atau yang dirasa kurang pantas sebagaimana adanya.
19.           Fabel: Menyatakan perilaku binatang sebagai manusia yang dapat berpikir dan bertutur kata.
20.           Parabel: Ungkapan pelajaran atau nilai tetapi dikiaskan atau disamarkan dalam cerita.
21.           Perifrase: Ungkapan yang panjang sebagai pengganti ungkapan yang lebih pendek.
22.           Eponim: Menjadikan nama orang sebagai tempat atau pranata.
23.           Simbolik: Melukiskan sesuatu dengan menggunakan simbol atau lambang untuk menyatakan maksud.

Majas sindiran
1.                 Ironi: Sindiran dengan menyembunyikan fakta yang sebenarnya dan mengatakan kebalikan dari fakta tersebut.
2.                Sarkasme: Sindiran langsung dan kasar.
3.                Sinisme: Ungkapan yang bersifat mencemooh pikiran atau ide bahwa kebaikan terdapat pada manusia (lebih kasar dari ironi).
4.                Satire: Ungkapan yang menggunakan sarkasme, ironi, atau parodi, untuk mengecam atau menertawakan gagasan, kebiasaan, dll.
5.                Innuendo: Sindiran yang bersifat mengecilkan fakta sesungguhnya.
 
Majas penegasan
1.                Apofasis: Penegasan dengan cara seolah-olah menyangkal yang ditegaskan.
2.                Pleonasme: Menambahkan keterangan pada pernyataan yang sudah jelas atau menambahkan keterangan yang sebenarnya tidak diperlukan.
3.                Repetisi: Perulangan kata, frase, dan klausa yang sama dalam suatu kalimat.
4.                Pararima: Pengulangan konsonan awal dan akhir dalam kata atau bagian kata yang berlainan.
5.                Aliterasi: Repetisi konsonan pada awal kata secara berurutan.
6.                Paralelisme: Pengungkapan dengan menggunakan kata, frase, atau klausa yang sejajar.
7.                Tautologi: Pengulangan kata dengan menggunakan sinonimnya.
8.                Sigmatisme: Pengulangan bunyi "s" untuk efek tertentu.
9.                Antanaklasis: Menggunakan perulangan kata yang sama, tetapi dengan makna yang berlainan.
10.           Klimaks: Pemaparan pikiran atau hal secara berturut-turut dari yang sederhana/kurang penting meningkat kepada hal yang kompleks/lebih penting.
11.           Antiklimaks: Pemaparan pikiran atau hal secara berturut-turut dari yang kompleks/lebih penting menurun kepada hal yang sederhana/kurang penting.
12.            Inversi: Menyebutkan terlebih dahulu predikat dalam suatu kalimat sebelum subjeknya.
13.           Retoris: Ungkapan pertanyaan yang jawabannya telah terkandung di  alam pertanyaan tersebut.
14.           Elipsis: Penghilangan satu atau beberapa unsur kalimat, yang dalam susunan normal unsur tersebut seharusnya ada.
15.           Koreksio: Ungkapan dengan menyebutkan hal-hal yang dianggap keliru atau kurang tepat, kemudian disebutkan maksud yang sesungguhnya.
16.           Polisindenton: Pengungkapan suatu kalimat atau wacana, dihubungkan dengan kata penghubung.
17.           Asindeton: Pengungkapan suatu kalimat atau wacana tanpa kata penghubung.
18.           Interupsi: Ungkapan berupa penyisipan keterangan tambahan di antara unsur-unsur kalimat.
19.           Ekskalamasio: Ungkapan dengan menggunakan kata-kata seru.
20.           Enumerasio: Ungkapan penegasan berupa penguraian bagian demi bagian suatu keseluruhan.
21.           Preterito: Ungkapan penegasan dengan cara menyembunyikan maksud yang sebenarnya.
22.           Alonim: Penggunaan varian dari nama untuk menegaskan.
23.           Kolokasi: Asosiasi tetap antara suatu kata dengan kata lain yang berdampingan dalam kalimat.
24.           Silepsis: Penggunaan satu kata yang mempunyai lebih dari satu makna dan yang berfungsi dalam lebih dari satu konstruksi sintaksis.
25.           Zeugma: Silepsi dengan menggunakan kata yang tidak logis dan tidak gramatis untuk konstruksi sintaksis yang kedua, sehingga menjadi kalimat yang rancu.

Majas pertentangan
1.                Paradoks: Pengungkapan dengan menyatakan dua hal yang seolah-olah bertentangan, namun sebenarnya keduanya benar.
2.                Oksimoron: Paradoks dalam satu frase.
3.                Antitesis: Pengungkapan dengan menggunakan kata-kata yang berlawanan arti satu dengan yang lainnya.
4.                Kontradiksi interminus: Pernyataan yang bersifat menyangkal yang telah disebutkan pada bagian sebelumnya.
5.                Anakronisme: Ungkapan yang mengandung ketidaksesuaian dengan antara peristiwa dengan waktunya

Joke dalam Ilmu Marketing

Istilah dalam Dunia Marketing

Sejumlah mahasiswa bertanya pada dosennya tentang arti dari beberapa istilah dalam dunia marketing. Agar lebih mudah dipahami ia menjelaskannya dengan sejumlah analogi:

1. Ada gadis cantik di sebuah pesta. Kamu mendatanginya dan langsung bilang, “Saya orang kaya. Nikah sama saya, yuk!” Itu namanya Direct Marketing.

2. Ada gadis cantik di sebuah pesta. Salah satu temanmu menghampirinya. Sambil menunjuk ke arah kamu, temanmu itu berkata, “Dia orang kaya, nikah sama dia, ya!” Itu namanya Advertising.

3. Ada gadis cantik di sebuah pesta. Kamu menghampirinya, lalu minta nomor HP. Esok harinya kamu telepon dia dan langsung bilang, “Saya orang kaya. Nikah sama saya, yuk!” Itu namanya Telemarketing.

4. Kamu melihat gadis cantik di sebuah pesta. Kamu merapikan diri, lalu menuangkan minuman buat dia, dan membukakan pintu buat dia. Sambil mengantarnya pulang, kamu bilang, “By the way, saya orang kaya nih. Nikah sama saya, yuk!” Itu namanya Public Relations.
5. Kamu melihat gadis cantik di sebuah pesta. Dia menghampiri kamu dan berkata, “Kamu orang kaya, kan? Nikah sama saya, yuk!' Itu namanya Brand Recognition.

6. Ada gadis cantik di sebuah pesta. Kamu mendatanginya dan langsung bilang, “Saya orang kaya. Nikah sama saya, yuk!”, tapi dia malah menampar kamu. Itu namanya Customer Feedback.

7. Ada gadis cantik di sebuah pesta. Kamu mendatanginya dan langsung bilang, “Saya orang kaya. Nikah sama saya, yuk!”, terus dia memperkenalkan kamu ke suaminya. Itu namanya Demand and Supply Gap.

8. Kamu melihat gadis cantik di sebuah pesta. Kamu menghampirinya, tapi belum juga kamu sempat bilang apa-apa, ada pria lain datang dan
langsung berkata, “Saya orang kaya nih. Nikah sama saya, yuk!' Lalu sang gadis pergi dengan pria tersebut. Itu namanya Losing Market Share.

9. Kamu melihat gadis cantik di sebuah pesta. Kamu menghampirinya, tapi belum juga kamu sempat bilang, “Saya orang kaya nih. Nikah sama saya, yuk!'.... tiba-tiba istri kamu nongol! Itu namanya Barrier to New Market Entry

===============================================================================================
Demo Penjualan

Saat seorang salesman muda menemui ajalnya, dia diberi pilihan tempat di mana akan menghabiskan waktu selamanya: di surga atau neraka. Dia diizinkan mengunjungi keduanya, baru kemudian memutuskan.

“Saya mau melihat surga dulu,” kata sang salesman. Lalu seorang malaikat mengantarkannya. Di sana dia merasa damai dan murni, semua orang memainkan harpa dan makan anggur. Kelihatannya enak, tetapi sang salesman tidak mau tergesa-gesa menentukan pilihan.

“Bolehkah saya melihat neraka sekarang?” Malaikat kemudian mengantarkannya ke basement untuk dipertemukan dengan pengikut setan yang setia. Selama setengah jam, sang salesman diajak jalan-jalan ke tempat yang terlihat seperti klub malam terbaik yang pernah dia lihat. Orang-orang sedang berpesta dan mereka terlihat sangat menikmatinya.

Ketika tur selesai, sang salesman dibawa kembali ke malaikat yang menanyakan apakah dia sudah siap menentukan pilihan. “Ya, saya siap,” jawabnya. “Walaupun surga terlihat sangat menyenangkan, tetapi harus saya akui bahwa neraka adalah tempat yang lebih cocok untuk saya. Maka, saya memutuskan untuk menghabiskan sisa hidup saya di neraka saja”.

Jadi, dia dikirim ke neraka, dilempar ke gua, dirantai di tembok, lalu disiksa. Sang salesman berteriak protes, “Kok, ini beda sekali dengan apa yang terlihat sebelumnya? Apa yang terjadi?!”

Si setan menjawab, “Oh, itu! Itu tadi kan hanya demo penjualan saja.”

===========================================================================================

Pak Budi seorang pemilik toko pakaian, kaget ketika seorang saingan baru, membuka toko di sebelah kiri dia.
Sebuah spanduk besar telah dipasang, dengan tulisan "PAKAIAN IMPORT"

Pak Budi bermasalah untuk kedua kalinya ketika pesaing lain menyewa gedung di sebelah kanannya, dan mendirikan spanduk yang jauh lebih besar,
dengan tulisan "HARGA TERMURAH".

Pada akhirnya Pak Budi benar-benar depresi, namun keesokan harinya, dia datang dengan sebuah ide.
Dia tidak mau kalah, dia memasang spanduk yang lebih besar dari kedua pesaingnya di tokonya sendiri
... dengan tulisan ..... "MASUKNYA LEWAT SINI"

 =========================================================================================

Tagline Bulan Madu

Alkisah ada tiga perempuan bersaudara—sebut saja mereka Vira, Voni, dan Veni—yang dinikahkan secara massal oleh orangtua mereka. Setelah menikah, ketiganya langsung pergi berbulan madu. Vira pergi ke Danau Toba, Voni pergi ke Kepulauan Seribu, dan Veni si bungsu pergi ke Bali.

Namanya juga sayang anak, kedua orangtua mereka minta dikabari tentang segala hal yang terjadi selama honey moon. Supaya praktis dan murah, berita dikirim lewat SMS. Tapi, agar pesan yang dikirim singkat dan tidak terlalu vulgar, mereka disarankan memakai kode berupa slogan-slogan dalam iklan.

Tiga hari setelah kepergian anak-anak mereka berbulan madu, diterimalah SMS dari Vira di Danau Toba. Isinya cukup singkat: "Standard Chartered". Setelah membaca SMS tersebut, mereka mencari iklan Standard Chartered di koran dan tampaklah iklan berbunyi, "Besar, kuat, dan bersahabat!" Tersenyumlah kedua orangtua itu.

Hari ke-4 datang SMS kedua... rupanya dari Voni di Kepulauan Seribu. Pesannya sangat pendek: "Nescafe". Dengan tergesa-gesa kedua orangtua itu mencari majalah yang memuat slogan Nescafe. Ternyata iklan itu bertuliskan kalimat, "Nikmatnya sampai tetes terakhir". Keduanya pun tersenyum bahagia sambil tertawa kecil.

Hari ke-5 tidak ada SMS yang datang. Esoknya juga ditunggu-tunggu tidak ada berita. Hari ke-7 begitu pula, tidak ada kabar dari si bungsu Veni yang berbulan madu di Bali.

Memasuki hari ke-8, akhirnya kedua orangtua itu menerima SMS dari Veni. Isinya singkat: "Cathay Pacific". Penasaran, mereka segera mencari iklan penerbangan Cathay Pacific yang ada di koran, dan dijumpailah iklan dengan tulisan besar: "7X seminggu, 3X sehari, 5 jam nonstop".

======================================================================================
Perang Dunia II baru selesai. Rusia dan Amerika dlm keadaan msh bersahabat.
Seorang tentara Rusia bertemu dengan seorang gadis Amerika di pinggir sungai Danube, Jerman. Sepasang muda-mudi ini sedang bertamasya. Satu ketika saat selesai menyantap buah jeruk, tentara Rusia itu bertanya,
"Buat apa kamu kumpulin lagi kulit2 jeruk itu?".
"Oh, kalau kami punya kebiasaan kulit2 jeruk ini di kumpulkan. Kami kirim kembali ke Amerika, lalu diolah di pabrik menjadi jeruk2 an lalu di ekspor ke Rusia"
Tentara Rusia itu hny manggut2 saja agak gondok. Kemudian setelah keduanya selesai bercinta, si tentara Rusia dengan telaten membersihkan kond*m yg bekas pakai. Cewek Rusia itu dgn pandangan jijik dan bingung bertanya,
"Buat apa kamu membersihkan kond*m bekas itu. Jorok sekali kamu".
"Oh, kamu ngga tau ya. Kond*m bekas ini biasa kami kumpulkan, kami kirim ke Rusia lalu diolah dan kemudian kami ekspor ke Amerika sebagai permen karet"...


===============================================================================================
Seorang bpk menceritakan pengalamannya kepada anaknya waktu jd saleh hasil bumi, sambil santai hanya memakai sarung di rumahnya dia bercerita sambil terus menggulung sarung nya
Bapak: " nak waktu bapak ngejual sapi ke australia, itu sapi masuk ke pabrik keluarnya jadi kornet"
anak: ohhh
Bapak: trus waktu bapak ngejual ikan ke jepang bp ngeliat itu ikan masuk pabrik keluarnya jadi ikan kaleng sarden
anak: trus gimana lagi pak?
Bapak: ''Sambil terus menggulung sarungnya yg semakin pendek si bapak tak sadar bahwa "itunya" keliatan spontan si anak kaget
anak: hah kalo "itu" apa pak
bapak: "ini" masuk kamu yg keluar


===========================================================================================================
Seorang ibu guru bertanya pada anak muridnya di kelas:
"Siapa yang tahu, kenapa bumi kita semakin panas?"
Dijawab muridnya: "Saya, Bu. Gara-gara Matahari buka cabang di mana-mana."

hiii...biar garing asal eksis

=======================================================================================================
 Seorang Juragan Arab sedang sakit keras,
dan ketika akan menjelang ajal istri dan kelima anaknya berkumpul mengelilinginya sambil menangis tersedu-sedu

Sang Juragan : Umi,,,,mana umi ? (sang juragan bertanya)
sang istri : Saya selalu disampingmu abi (sambil tersedu)

Sang Juragan : Abu....mana abu..?
Anak ke 1 : Iya....abi,,,,abu di sini (sambil menangis dan mengelus kepala sang ayah)

Sang juragan : Abdul,,,,mana,,mana abdul? (juragan bertanya lagi)
Anak ke 2 : Saya di sini abi,,,(sembil tertunduk dan sesugukan)

Begitu pula anak ke-3 dan ke-4 semua dipanggil namanya
sampai pada anak ke-5 yang terakhir

Sang Juragan : Komar,,,,komar kau juga ada dekat abi,,,?
Anak ke-5 : Tentu abi,,, kami semua di sini mendampingi abi,,,

Sang Juragan (TIBA2 LANGSUNG BERDIRI) : JADI,,,,,SIAPA YANG JAGA TOKO,,,,,,!!!???

=====================================================================================